Saturday, January 26, 2013

Asus P565 - Review



Desain
Bentuknya tak banyak beda dengan PDA phone keluaran terbaru lainnya. Sebuah bar yang diberi sentuhan oval di bagian bawahnya. Tapi pilihan bahan dan warnanya sangat memunculkan kesan eksklusif dan elegan. Terlebih dengan pemilihan bahan kulit imitasi di bagian penutup baterai, lengkap dengan tekstur kulitnya. Ukuran dan bobotnya pun pas untuk  ukuran tangan orang Asia.

Touch screen menjadi andalan untuk mengoperasikan ponsel. Mulai dari eksplorasi menu dan menjalankan aplikasi yang ada. Untuk menulis teks, tersedia virtual keyboard. Touch screen ponsel ini juga mengadopsi sensor lewat sapuan jari, seperti yang ada di iPhone, yang ketika dicoba cukup responsif terhadap sapuan jari.

Catatan
Respon layar terhadap stylush pen sangat baik

Fitur
Office adalah fitur utama ponsel ini, yang memang dirancang untuk membantu pekerjaan kantoran.  Program word dan excel bisa digunakan untuk membuat dokumen baru dan mengedit dokumen yang ada. Namun pembuatan dan edit dokumen agak repot bila menggunakan keyboard virtual. Fungsi translate sebenarnyackup membantu, namun sayangnya tak ada opsi bahasa Indonesia. Untuk power point hanya bisa fungsi viewer saja (tak bisa edit).

Tersedia banyak pilihan untuk koneksi. Mulai dari kabel data hingga Wi-Fi. Dalam pengujian, fungsi bluetooth berjalan lancar. Menerima file MP3 sebesar 4 MB, hanya butuh waktu sekitar 11 detik. Memanfaatkan Wi-Fi untuk koneksi internet juga tak menemui masalah.

Ponsel ini dibekali kamera 3 Mpix, yang mampu menghasilkan foto lumayan tajam. Apalagi sudah dilengkapi dengan auto fokus dan mode makro, yang membuatnya mampu memotret obyek dalam jarak yang sangat dekat. Ada kamera kedua di bagian depan, yang bisa digunakan untuk video call dan self portrait. Namun kualitasnya hanya sebatas VGA.

Sebagai komputer mini, ponsel ini dibekali prosesor Marvell PXA930 800 mHz. Sepertinya prosesor yang mentenagai ponsel ini cukup tokcer, dibuktikan dengan pengoperasian dua aplikasi sekaligus yang berjalan lancar tanpa diselingi jeda ataupun hang. Flash memori internalnya berkapasitas 250 MB. Lumayan besar namun untuk sebuah ponsel cerdas, akan lebih optimal bila diberi kapasitas memori yang lebih besar, minimal 1 GB. Soalnya, banyak ponsel kelas atas yang justru sudah berbekal memori internal besar. Dilengkapi slot memori eksternal jenis mikro SD.

Business Card Reader, fitur ini sebenarnya sangat bermanfaat untuk memudahkan penyimpanan data relasi bisnis. Cukup memotret pada kartu nama yang bersangkutan, ponsel otomatis akan memindai dan memasukkan data-data yang ada, seperti nama, jabatan, telepon dan alamat.

Catatan
Untuk bluetooth, jangan lupa mengaktifkan beam terlebih dahulu.

Kinerja
Fungsinya sebagai perangkat pendukung kerja kantoran memang bisa diandalkan. Selain fitur standar semacam pembaca dan pengedit dokumen, juga ada aplikasi lain. Seperti, pembaca dan penyimpan kartu nama, yang sayangnya masih kurang akurat. Sepanjang tersedia jaringannya, koneksi HSDPA juga bisa berjalan meski tak mencapai kecepatan transfer maksimum.

No comments:

Post a Comment