Sunday, January 27, 2013

Huawei U8300 - Review



Desain 
Inilah handphone Huawei yang berdesain fancy, tampilannya berbeda dengan seri Huawei sebelumnya. Huawei U8300 masuk dalam kategori smartphone Android yang mengusung rancangan qwerty bar touchscreen. Sekilas pandang, bentuk U8300 mirip dengan Motorola Charm yang sudah lebih dulu hadir dipasaran. Disasar untuk segmen anak muda, U8300 ditawarkan dengan pilihan warna-warna ‘gaul’ seperti putih, kuning, pink, dan hitam. 

Sebagai konsol Android, sudah barang tentu mengusung touchscreen, tapi sayang ukuran layarnya yang 2,6 inchi dipandang terlalu kecil untuk kenyamanan bernavigasi. Jenis layarnya menggunakan teknologi TFT 262 ribu warna, resolusi 320 x 240 pixels. Meski layarnya kecil, tak lupa dibekali sensor proximity dan akselerometer. Dalam tampilan layar terdiri dari 7 halaman home screen yang dapat Anda isi dengan widget yang dapat di kustomisasi. 

Dirancang untuk keunggulan fungsi chatting dan messaging, U8300 dibekali tombol keypad yang ukurannya cukup besar dan cembung, lumayan enak saat ditekan. Tepat diatas rangkaian keypad terdapat tombol dial on, dial off, option, dan back. 

Catatan
Meski mengusung teknologi layar sentuh, tapi sayang layarnya masih mengadopsi jenis resistive. Artinya dari segi sensitifitas masih kalah jauh dengan jenis layar capacitive.

Fitur
Secara umum fitur yang dibenamkan di Huawei U8300 terbilang biasa-biasa saja. Untuk kamera mengandalkan resolusi 3,2 megapixels (2048x1536 pixels). Fitur yang melengkapi pada kamera mencakup efek, picture quality, white balance, panorama, dan flash LED. Sedangkan untuk rekam video, resolusi maksimal yang bisa dicapai adalah 320 x 240 pixels dengan kecepatan 24 frame per detik. Kemampuan untuk rekam video bisa dibilang sudah ketinggalan dengan resolusi yang minim.

Untuk pemuta musik tampil biasa saja, malah tidak hadir equalizer, tapi untung saja pancaran kualitas suara yang keluar dari speaker tergolong baik. Sebagai tambahan di lini hiburan, ada FM radio yang menyediakan fasilitas auto tuning untuk mencari dan menyimpan frekuensi radio. Seperti biasa untuk mengaktifkan FM radio diperkukan koneksi dengan headset. U8300 mengusung jenis port audio 3,5mm, menjadikan konsol ini fleksibel dengan beragam merek headset. 

Bila masih ada aplikasi yang kurang, tentu Anda dengan mudah bisa men-download dari Android Market. Menurut pendapat kami, menikmati aplikasi chatting sangat ideal di U8300. Salah satu yang menjadi ganjalan terbesar, U8300 masih mengusung OS Android 2.1 (eclair), jenis OS Android yang pastinya kini sudah rada tertinggal. Belum jelas apakah sudah tersedia versi upgrade resmi ke Froyo. 

Catatan
Huawei U8300 tidak dibekali dengan fasilitas kamera depan, pastinya akan menyulitkan untuk proses video call. Sebagai tambahan, ada bekal shortcut untuk menghiduplan flash LED sebagai senter. 

Kinerja
Handpone ini hanya mengusung prosesor jenis ARMv6 600 Mhz, lumayan masih dapat menampilkan performa yang diandalkan untuk memutar beberapa aplikasi yang tidak terlalu ‘berat.’ Tentu kita tidak bisa berharap terlalu banyak soal kemampuannya, mengingat konsol ini juga dipasarkan di segmen menengah, di kisaran harga Rp1 juta. Meski aplikasinya standar, tapi U8300 cukup bisa diandalkan untuk misi WiFi tethering. 

Huawei U8300 berjalan menggunakan baterai Lithium ion dengan kapasitas 930 mAh. Versi vendor menyebutkan handphone ini dapat memiliki waktu siaga hingga 450 jam dan waktu bicara hingga 5 jam. 
 

No comments:

Post a Comment