Baru-baru ini, microwave mendapat korban baru di Negara Sakura. Untung saja, insiden ini tidak sampai menghilangkan nyawa seseorang, melainkan kerusakan parah pada harta benda pribadi, yakni iPhone.
Karena terpengaruh dari internet, seseorang benar-benar memasukkan iPhone ke microwave. Penyebab kejadian ini disinyalir datang dari thread internet di situs berbahasa Jepang “2channel”. Informasi pada thread itu menyebutkan kalau iPhone 5 bisa di-charge dengan cara memanaskannya di microwave selama 20 detik, kalau iPhone 4S butuh 30 detik.Tentu saja, siapapun yang mencoba hal itu berakibat iPhone-nya terbakar, bahkan meledak. Seperti yang Anda bisa lihat di video berikut.
Twitter disebut memiliki peran besar dalam menyebarkan rumor ini. Ternyata, di dunia digital maha luas ini, tidak setiap orang memiliki indera yang cukup baik dalam memilah mana informasi yang bisa dipercaya dan mana yang palsu. Bahkan, Twitter dinobatkan sebagai “baka hakkenki” (detektor idiot) di Jepang.
Karena terpengaruh dari internet, seseorang benar-benar memasukkan iPhone ke microwave. Penyebab kejadian ini disinyalir datang dari thread internet di situs berbahasa Jepang “2channel”. Informasi pada thread itu menyebutkan kalau iPhone 5 bisa di-charge dengan cara memanaskannya di microwave selama 20 detik, kalau iPhone 4S butuh 30 detik.Tentu saja, siapapun yang mencoba hal itu berakibat iPhone-nya terbakar, bahkan meledak. Seperti yang Anda bisa lihat di video berikut.
Twitter disebut memiliki peran besar dalam menyebarkan rumor ini. Ternyata, di dunia digital maha luas ini, tidak setiap orang memiliki indera yang cukup baik dalam memilah mana informasi yang bisa dipercaya dan mana yang palsu. Bahkan, Twitter dinobatkan sebagai “baka hakkenki” (detektor idiot) di Jepang.
Gambar di bawah ini adalah salah satu contoh twit seseorang yang 'tertipu', “Aku membaca di lini masa Twitter kalau bisa charge iPhone secara kilat dengan memanaskannya di microwave. Jadi aku coba, dan sekarang handphoneku rusak. Aku harap siapa saja yang menyebarkan isu ini akan mati, dasar pecundang!”
Sebuah artikel di koran Jepang Byokan Sunday melaporkan kalau sejumlah kasus iPhone rusak meningkat selama rumor itu terus menyebar. Melihat banyaknya korban, apakah kita sudah perlu software untuk menyaring informasi bohong di internet? (Khoirunnisa)
No comments:
Post a Comment