Saturday, January 26, 2013

Nokia 110 - Review



Desain
Desain Nokia 110 mengacu pada bentuk handphone lawas, rancangannya mengadopsi konsep candybar klasik. Punya dimensi 110 x 46 x 14,5 mm dan berat 80 gram, menjadikan Nokia 110 tergolong gadget yang mungil namun ukurannya nyaman dalam genggaman. Handphone ini dirancang Nokia untuk pasar negara berkembang tropis yang iklimnya kerap berdebu. Salah satu buktinya bisa dilihat pada keypad afanumerik yang unik, dimana antara satu tuts dengan tuts lainnya saling menyatu, terlapis dengan lapisan karet yang lembut, menjadikan butiran debu dan air tidak mudah masuk ke komponen vital.

Nokia 110 mengadopsi jenis layar TFT LCD Transmissive 56 ribu warna. Resolusi layarnya 128x160 pixels dengan bentang 1.8 inchi. Sebuah ukuran layar yang kecil, tapi ini tentu risiko dari bidang dimensi body yang juga mungil. Pada sisi back cover, dirancang dengan konsep unique texture berupa cekungan-cekungan kecil berupa kotak. Kontur unik ini cukup membantu agar handphone mantap ketika digenggam dan menghindari kesan licin. 

Sebagai handphone dual SIM card, Nokia 110 mengadospsi konsep hot swap untuk slot SIM card kedua, dimana SIM card kedua slotnya terdapat pada sisi kanan. Membuka dan melepas SIM card bisa dilakukan tanpa mematikan handphone, sedangkan untuk SIM card pertama posisinya masih standar, yakni dibalik baterai. Nokia 110 tampil minimalis, disekujur body hanya tersemat audio port 3,5mm dan port charger mini khas Nokia, keduanya terdapat pada sisi atas. 

Catatan
Sayang untuk slot MicroSD tidak menganut konsep hot swap.

Fitur
Dengan menyasar segmen low end berharga dibawah Rp500 ribu, tentu fitur yang dibawa Nokia 110 tidak terlalu tinggi. Untuk kamera misalnya, resolusi maksimumnya adalah VGA (640x480 pixels), tidak ada auto focus dan flash light, tapi kamera dilengkapi menu seperti exposure, self timer, white balance, dan foto editor. Rekam kamera pun bisa, resolusinya yang digadang memang hanya 176x144 pixels dengan kecepatan 10 fps. Untuk rekam video tersedia zooming dan white balance. 

Dengan basis series40, tampilan untuk pemutar musiknya cukup sederhana, kualitas pancaran musiknya lumayan bagus dan jernih. Hanya disayangkan pemutar musik tidak dilengkapi dengan equalizer. Masih seputar musik, ada fitur FM radio yang dapat melakukan fungsi rekam siaran. 

Meski produk low end, tapi Nokia tidak meninggalkan unsur internet, tersedia koneksi GPRS dan EDGE. Diantara aplikasi yang terkait internet adalah email, Nokia chat, windows live messenger, Facebook, dan lain-lain. Selain internet via jaringan 2G, juga terdapat fitur Bluetooth 2.1. Untuk dukungan browser, Nokia 110 didukung Nokia web browser, WAP 1.1, dan series 40 browser. 

Catatan
Untuk koneksi radio masih mengandalkan headset sebagai antena. 

Kinerja
Nokia 110 memang punya dukungan dual SIM card GSM-GSM, tapi sayangnya tidak dual on (standby). Salah satu keunggulan handphone murah meriah ini adalah adopsi series40 sebagai platformnya, menjadikan handphone ini punya peluang mendapat update firmware di masa mendatang. Lewat series 40 dukungan aplikasi lewat Nokia Store juga sangat memadai. Dalam uji coba, kinerja Nokia 110 bisa dikatakan cukup baik. Walau tak ada keterangan berapa prosesor yang digunakan, kinerja fitur tergolong apik. 

Nokia 110 ditenagai baterai lithium ion dengan kapasitas 1020mAh. Waktu bicara dapat dicapai hingga 10 jam dan waktu siaga hingga 636 jam. Menurut informasi dari situs resminya, untuk memutar musik dapat dicapai hingga waktu 27 jam. 

No comments:

Post a Comment